October 27, 2017

Suku Tzotzil, Minoritas Muslim Yang Tetap Eksis di Meksiko

Umar (64), seorang pemeluk Islam dari Suku Tzotzil Maya Meksiko (sumber foto: viva.co.id)
Gema Indonesia - Tzotzil, demikian nama suku kecil yang berdiam di Selatan Meksiko, tepatnya di negara bagian Chiapas ini dikenal.

Suku ini diketahui sejak 1980, banyak yang beralih keyakinan agamanya dengan memeluk Islam dari sebelumnya Kristen, atau Katolik yang mendomiasi negara tersebut.

Sejak itu, jumlah Muslim di Suku Tzotzil berkembang dan bertahan hingga kini. Meski dalam jumlah yang sangat sedikit, namun Tzotzil menjadi penyumbang pemeluk Islam di Meksiko yang mencapai satu persen dari total penduduk yang mencapai 120 juta orang.

"Orang-orang menganggap kami aneh, ketika kami bertobat (memeluk Islam). Mereka mengira, kami teroris dan takut kepada kami," kata Mustafa, seorang Suku Tzotzil.

"Tapi seiring waktu, persepsi itu kemudian menghilang."

"Kami adalah agama monoteistik," tambah Umar, seorang mantan pendeta yang memeluk Islam pada 1990.

Umar, kini menjadi orang yang menjembatani komunikasi antara umat Kristen dan Islam di Tzotzil.

Dari literasi sejarah, Islam masuk ke Meksiko, memang sejak 1980-an, ketika seorang perantau Spanyol, memperkenalkannya ke Sekte Murabitun di Kota San Cristobal.

Di Meksiko, kaum Muslim di sini dikenali dengan kopiah bagi kaum laki-lakinya dan jilbab yang terbuat dari syal khusus milik Suku Maya untuk perempuannya.

Dikutip dari Viva
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support