November 11, 2017

Polres Dharmasraya Hangus Dibakar 2 Orang

Polres Dharmasraya dibakar (foto: merdeka.com)
Gema Indonesia - Minggu (12/11/17) Markas Kepolisian Resor Dharmasraya, Sumatera Barat habis terbakar sekitar pukul 02.30 WIB. Tidak ada yang tersisa, semua bangunan ludes terbakar.

"Iya (dibakar). Habis semua terbakar, termasuk dokumen penting," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto.


Petugas piket yang melihat kepulan asap segera menghubungi pemadam kebakaran.

Di tengah proses memadamkan api, petugas melihat dua orang yang diduga kuat sebagai pelaku pembakaran melarikan diri.

Petugas berupaya mengejar terduga pelaku tapi kedua orang tersebut justru melawan dan menembakkan panah kearah petugas.

"Petugas melihat dua orang membawa busur dan panah sambil melarikan diri. Kemudian dikejar petugas. Ternyata dia melawan dan memanah petugas. Melakukan penyerangan kepada petugas," ujar Setyo.

Polisi melepaskan tembakan peringatan tapi tidak diindahkan sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan senjata api.

"Kemudian ditembak peringatan tidak mau, akhirnya dilumpuhkan. Ternyata keduanya meninggal dunia,"

"Keduanya meninggal dunia," ungkap Setyo.

Sumber: Merdeka
Share:

Organisasi Yahudi Meradang Museum di Jogja Pajang Patung Hitler

foto: okezone.com
Gema Indonesia - Beredar foto dimana bocah-bocah terlihat selfie dengan patung lilin diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler. Foto tersebut juga berlatar kamp kematian Auschwitz yang dibuat dengan efek visual.  Foto tersebut diambil di Museum di Yogyakarta yang bernama De MATA De ARCA.

Organisasi yahudi Amerika Serikat (AS) merasa geram dengan dipajangnya patung Hitler di museum tersebut.

”Segala sesuatu tentang itu salah. Sulit untuk menemukan kata-kata karena betapa hina hal itu,” ujar Rabbi Abraham Cooper, petinggi asosiasi dari Simon Wiesenthal Center di AS, yang mendukung kampanye perlawanan anti-Semitisme dan Holocaust.

”Latar belakangnya menjijikkan. Ini mengolok-olok korban yang masuk dan tidak pernah keluar,” ungkap Cooper merujuk pada setidaknya 1,1 juta tahanan yang meninggal di kompleks kamp pembantaian terbesar Nazi di Auschwitz antara tahun 1940-1945.


Menurut Warli, Marketing Manager Museum De MATA De ARCA, tokoh Hitler merupakan objek favorit para pengunjung. 

”Tokoh Hitler adalah salah satu favorit bagi pengunjung kami,” ujarnya.

“Sebagian besar pengunjung kami bersenang-senang karena mereka tahu ini hanyalah sebuah museum hiburan,” tuturnya.

Warli menambahakan bahwa museum di Yogyakarta itu belum mendapat keluhan mengenai gambar yang dipamerkan sejak tahun 2014 tersebut. Namun, dia mengetahui sejarah kejahatan yang dilakukan Hitler.

Human Rights Watch (HRW) juga mengecam instalasi  di museum itu dengan menyebutnya sebagai pemandangan memuakkan.

Cooper mengkritik bisnis yang mengeksploitasi tema Nazisme untuk meraup pendapatan. Tindakan seperti itu, kata dia, tidak dapat dimaafkan.

Setelah mendapat protes dari organisasi Yahudi AS dan kelompok HAM, pihak museum berjanji akan membahas seruan untuk menghapus figure Hitler dengan manajemen dan pemiliknya.

”Kami akan mengikuti saran terbaik dan respons dari masyarakat. Biarkan orang menilai apakah karakter itu baik atau buruk,” kata Warli.

Sumber: Okezone
Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support