sumber foto: balipost.com |
Yang cukup penting menjadi perhatian yaitu kondisi anak-anak pengungsi Gunung Agung yang berstatus pelajar. Mereka bingung dan khawatir terancam putus sekolah sebab harus meninggalkan kampung halaman.
Namun kini mereka bisa tersenyum sebab Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti melakukan gerak cepat dengan menggenjot Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial agar melakukan sistem rujukan terhadap anak pengungsi di Tabanan.
"Semoga kami bisa diterima seperti siswa lainnya di sekolah, meski kami berasal dari anak-anak pengungsi," ucap Ni Komang Julianti, seperti dilansir dari merdeka.com (28/9/17).
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra mengaku menjamin keberlanjutan pendidikan bagi anak pengungsi telah berjalan cukup baik. Ia mengapresiasi sikap proaktif yang ditunjukkan Dinas Pendidikan dan kepala sekolah jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK di Kabupaten/Kota.
"Tahap pertama, yang penting mereka masuk dulu dan tak ada yang tercecer," ujarnya.
Menurut Dewa Mahendra, saat ini Dinas Pendidikan Provinsi Bali terus melakukan pendataan siswa yang berada di pengungsian. Hingga Selasa (26/9), jumlah siswa jenjang SD,SMP, SMA/SMK dan SLB yang berhasil didata sejumlah 5,076 orang siswa.
Sumber: merdeka.com