August 29, 2017

Ini Dia Detik-detik Hujan Misterius Mengguyur Hanya 1 Rumah


Gema Indonesia - Tanpa ada tanda2 tiba-tiba hujan misterius mengguyur sebuah rumah di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Ya, hanya satu rumah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pun tidak bisa menjelaskan secara ilmiah soal hujan ini.
Bagaimana awal mula hujan misterius itu terjadi?
Pemilik rumah, Ahmad Muzakkir (40), mengatakan hujan mengguyur rumahnya di Jalan Tebet Barat Dalam 1, Nomor 18, Jakarta Selatan, pukul 17.30 WIB, Sabtu 26 Agustus 2017.
Saat itu, dia sedang bermain catur bersama teman di salah satu bagian rumahnya. Sudut rumah itu tidak hujan. Oleh karena itu, dia heran ketika keponakan dan anak-anak lain yang sedang bermain di depan rumahnya berteriak, "Hujan...! hujan...! Mandi hujan...! Mandi hujan...!" ujar Muzakkir, seperti dilansir dari m.liputan6.com (30/8/17).
Awalnya Muzakkir tidak menyadari kalau hanya rumahnya yang diguyur hujan. "Saya buka pagar ternyata hujan di samping rumah, persis depan kamar saya. Cuma separuh rumah hujannya. Separuh ke rumah saya, separuh lagi jalan," kata Muzakkir.
Dia sempat mengira hujan misterius hanya berlangsung sebentar. Tak disangka, hujan terus berlangsung sampai hampir tengah malam.
"Saya pikir kejadian langka ini cuma 10 menit. Ternyata setelah Maghrib, setelah Isya, saya keluar (rumah) lagi banyak yang ramai nonton. Kurang lebih enam jam kejadiannya, dari jam setengah 6 sore sampai jam setengah 12 malam," ucap Muzakkir.
Hujan misterius itu langsung menarik perhatian banyak orang di sekitar rumahnya. Tak sedikit tetangga yang datang karena penasaran ingin melihat peristiwa tersebut secara langsung.
"Adik (saya) juga merekam kejadiannya. Dia sempat kasih tahu ke teman-temannya. Banyak yang penasaran juga. Tetangga juga merekam, kirim ke Instagram dan lain-lain," kata Muzakkir.

Share:

Tragis! Biksu Ini Sekap Dan Perkosa Bocah Perempuan Berulang Kali


Gema Indonesia - Sungguh tragis, Seorang bocah perempuan berusia 12 tahun ini mengaku diperkosa berulang kali di depan teman seumurannya oleh seorang biksu di sebuah vihara di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.

Bocah malang itu berhasil melarikan diri dari vihara dan ditemukan oleh anggota polisi yang sedang patroli dijalan raya Nongsa pada Minggu (27/8) sekitar pukul 15:00 WIB, seperti dilansir dari pojoksatu.id (29/8/17).


Berikutnya, korban yang trauma dan menangis dibawa ke Polsek Nongsa untuk ditenangkan serta dibujuk agar mau berbicara. Dari pengakuan korban, didapati bahwa korban berasal dari Bogor dan sudah berada di Batam tepatnya dikurung di vihara tersebut selama dua pekan.


Sebelumnya korban dibawa oleh dua orang dari kampungnya ke Jakarta serta diinapkan dengan dua anak perempuan lainnya di hotel dan selalu berpindah-pindah. Selama di hotel itulah, menurut keterangan dari korban, ia kerap diperkosa oleh biksu tersebut di depan teman-temannya dengan terlebih dahulu dipukul dan wajah dibekap dengan bantal agar tidak berteriak.


Untuk memperkuat apa yang disampaikan oleh anak tersebut, akhirnya malam itu juga sekira pukul 22.00 WIB, polisi membawa anak itu ke rumah sakit untuk dilakukan visum awal.


Sangat mengejutkan, dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui di kemaluan korban terdapat luka robek bekas tusukan benda tumpul diduga berulang kali. Atas dasar tersebut, akhirnya polisi berkoordinasi dengan pihak Paguyuban Sunda yang diketuai oleh Dede Suparman untuk penanganan korban.


Mendengar masih ada satu korban lagi yang berasal dari Jawa Barat dan masih dikurung di vihara Nongsa itu, polisi beserta kurang lebih 50 anggota Paguyuban Sunda pun mendatangi vihara dan mengeluarkan dua anak perempuan yang ada di sana, serta mengamankan dua pekerja Vihara yang salah satunya mantan narapidana kasus penipuan.


Sementara itu, Biksu yg memperkosa bocah perempuan tsb tidak berada di tempat pada saat penggerebekan, dan diduga berada di Jakarta bersama dua korban lainnya yang baru didapat dari Jawa.


Dari pengakuan salah seorang pekerja vihara, biksu tsb juga mantan narapidana kasus pelecehan terhadap anak dibawah umur.


Sumber: pojoksatu.id

Share:

Pengacara: Novel Baswedan Masih Dimata-matai

sumber foto: tempo.co
Gema Indonesia - Novel Baswedan saat ini masih berada di Singapura untuk menjalani pengobatan. 
Pengacara Novel, Haris Azhar berpendapat ada pihak yang masih terus memantau keberadaan kliennya.
"Kita sama-sama tahu, dia (Novel) sudah di mata-matain juga. Menurut saya, sekarang kembali ke negara, orang jadi korban kejahatan apa orang tersebut dapat perlindungan. Ada orang jahat yang ngincer Novel ya masih ada," kata Haris, seperti dilansir dari viva.co.id (28/8/17).
Menurut Haris, proses hukum kliennya yang mandek membuat beberapa pihak tetap leluasa dan tidak menimbulkan efek jera untuk coba mencelakakan kliennya. "Proses hukum terhadap penyerang Novel tidak pernah dilakukan, itu menyebabkan para penyerang itu, bandit-bandit itu terus leluasa untuk melakukan tindakan-tindakan yang cenderung menyerang Novel," ujarnya.
Haris dan keluarga Novel pun dikatakan mengajukan agar bisa melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo. Surat untuk mengajukan pertemuan tersebut telah diberikan dan kini menunggu Jokowi untuk membuka pintu untuk mendengar harapan keluarga Novel Baswedan.
"Suratnya minggu lalu. Dua hari setelah pernyataan Johan Budi muncul di media, surat itu dipastikan sudah disampaikan ke pihak Istana. Surat yang ditunjukkan itu tadi kan ada cap Setneg, jadi sudah disampaikan," katanya. 
Sumber: viva.co.id

Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support