August 27, 2017

Rohingya Bangkit Dan Angkat Senjata, Ribuan Penduduk NonMuslim Myanmar Mengungsi

tentara myanmar (sumber foto: tempo.co)
Gema Indonesia - Pemerintah Myanmar mengevakuasi sedikitnya 4.000 penduduk nonmuslim dan staf pemerintah dari lokasi bentrokan bersenjata antara pasukan ARSA dan pasukan militer myanmar di barat daya Rakhine. 

Bersamaan dengan itu, sekitar 2.000 warga muslim Rohingya telah melarikan diri ke arah perbatasan Bangladesh, menghindari pertempuran yang terburuk sejak Oktober tahun lalu.

Menurut Menteri Kesejahteraan Sosial Myanmar Win Myat Aye, pihaknya telah menyiapkan tempat tinggal bagi mereka yang dievakuasi seperti biara Buddha, gedung pemerintah, dan kantor polisi di kota-kota besar di Myanmar. 


"Kami bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah setempat untuk menyediakan makanan kepada penduduk," kata Win Myat Aye seperti dilansir dari tempo.co (27/8/17).

"Ini sangat sulit untuk dijelaskan, ini situasi konflik sehingga sangat sulit untuk mengatakan siapa benar atau salah," ujarnya.

Pertempuran berlangsung hingga ke jalan raya di Kota Maungdaw, Rakhine. Suara tembakan senjata dan ledakan membuat penduduk Rakhine panik.

Banyak warga di sejumlah desa di Rakhine terjebak di area pertempuran yang berlangsung hingga ke jalan raya. Bahkan ditemukan banyak ranjau darat. 

Pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi, mengutuk bentrokan bersenjata dan menggunakan bom rakitan untuk menyerang 30 kantor polisi dan markas militer. Hingga ini, Suu Kyi, menurut kritikan negara-negara Barat, tidak berbicara keras tentang persekusi yang dialami etnis minoritas Rohingya bertahun-tahun lamanya. Malah sebaliknya membela militer dalam serangan pada Oktober tahun lalu. 

Sumber: tempo.co

Share:

Etnis Rohingya Dibunuh Dan Diperkosa, ARSA Serang 30 Pos Polisi Myanmar

tentara myanmar (sumber foto: rmoljabar.com)
Gema Indonesia - Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) melancarkan serangan terorganisir dan hampir serentak terhadap 30 pos polisi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, Jumat (25/8).

Dilansir dari jpnn.com (26/8/17), sebanyak 71 orang tewas akibat aksi tersebut. Mereka yang tewas terdiri dari 59 prajurit ARSA, 1 orang tentara, 1 petugas imigrasi, dan 10 polisi.

ARSA menuding pasukan myanmar telah membunuh dan memerkosa etnis Rohingya. Serangan yang mereka lakukan kemarin hanyalah usaha mempertahankan diri.

Sebab, selama dua pekan ini, Kota Rathetaung, Rakhine, tempat etnis Rohingya bermukim, telah diblokade militer Myamar. Imbasnya, penduduk Rohingya tewas kelaparan.

’’Karena mereka akan melakukan hal serupa di Maugdaw, kami akhirnya harus bertindak untuk mendorong pasukan Burma pergi,’’ bunyi pernyataan ARSA.
Sejak 12 Agustus lalu, pasukan myanmar memang kembali diterjunkan ke Rakhine. 

Ada sekitar 500 tentara yang diterjunkan untuk mencari militan Rohingya.
Imbasnya, 3.500 etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh karena takut tragedi Oktober tahun lalu terulang.

Sumber: jpnn.com
Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support