October 28, 2017

Keren, UEA Tolak Naikkan Bendera Dan Putar Lagu Saat Atlit israel Menang

sumber foto: indosport.com
Gema Indonesia - Atlet judo asal israel, Tal Flicker, memenangkan medali emas dalam kejuaraan Abu Dhabi Grand Slam di divisi half-lightweight pria pada Kamis (26/10/17).

Tidak seperti layaknya penyerahan medali pada umumnya dimana panitia mengibarkan dan memutarkan lagu kebangsaan atlit pemenang. 

Panitia menunjukkan sikap solidaritas yang tinggi dengan menolak mengibarkan bendera dan memutar lagu kebangsaan israel saat Flicker berada di podium. Sebagai gantinya, panita memutarkan lagi resmi Federasi Judo International (IJF) dan mengibarkan bendera IJF.

Sumber: Indosport
Share:

Unik, Pria Ini Terbang Hanya Mengandalkan Balon Layaknya Film Up

Pria Inggris, Tom Morgan saat terbang di langit Afrika Selatan menggunakan balon helium berwarna-warni (sumber foto: kompas.com)
Gema Indonesia - Kita tentu masih ingat film animasi berjudul Up. Film tersebut menampilkan adegan sebuah rumah terbang ke angkasa setelah diikat dengan ratusan balon udara.

Layaknya film Up, seorang pria bernama Tom Morgan melakukan hal yang mirip dgn film tersebut. Bedanya bukan rumah, pria ini mengikat seratusan balon helium berwarna-warni pada sebuah kursi.

Tom duduk di kursi tersebut, sejurus kemudian dia pun terbang ke udara.
Tom bahkan berhasil mencapai ketinggian maksimal 8.300 kaki atau sekitar 2.500 meter, melayang sejauh 24 kilometer di atas langit Afrika Selatan.

Tanpa menggunakan mesin, Tom hanya mengandalkan angin untuk membawanya ke arah yang tak pasti.

Tom sempat terbang selama dua jam, kemudian ia menyudahinya disebabkan angin mulai berhembus terlalu kencang.

Sumber: Kompas
Share:

Aprindo, Bukan Online Tapi Daya Beli Menurun Penyebab Banyaknya Toko Ritel Tutup

Toko ritel terlihat sepi (sumber foto: detik.com)
Gema Indonesia - Setelah Matahari menutup tokonya di Pasaraya Manggarai, kini menyusul Lotus dan Debenhams.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, penutupan beberapa toko ritel besar ini bukan semata dipengaruhi faktor gencarnya perkembangan bisnis ritel online atau daring. banyak faktor penyebab tutupnya ritel besar di beberapa tempat seperti lokasi yang tidak tepat, persaingan bisnis, daya beli masyarakat yang lesu, dan lainnya.

"Bukan online faktor utama. Tapi terakhir yang dihebohkan dan dimunculkan online. Kebetulan Presiden kita ini senang dengan digital ini sehingga semua menterinya mencocokkan dengan online, online, online," ujarnya dalam diskusi bertema 'Bisnis Ritel Zaman Now' di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/17).

Perkembangan bisnis dgn sistem online hanya kebetulan bersamaan dengan tutupnya beberapa toko ritel. Fenomena tutupnya toko ritel ini tak hanya terjadi di Jakarta tapi juga di semua daerah.

"Tapi kalau buka-tutup toko itu sudah sering. Cuma antara lebih banyak buka atau lebih banyak tutup, pasti lebih banyak buka daripada tutup karena lokasi tidak cocok, salah ambil lokasi," ucapnya.

Fenomena ini mulai gencar sejak 2016 lalu. Jenis toko ritel yang tutup pun merata baik yang bergerak di bidang penjualan pakaian jadi atau non makanan maupun bidang makanan.


Sumber: Merdeka
Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support