October 10, 2017

Mari Doakan, Operasi Mata Novel Tahap Dua Akan Dilakukan 21 Oktober

Novel Baswedan (sumber foto: tempo.co)
Gema Indonesia - Penyidik senior KPK Novel Baswedan akan menjalani operasi mata tahap kedua pada Sabtu (21/10). Demikian informasi yang disampaikan oleh wakil ketua KPK Basaria Panjaitan di gedung KPK.

"Iya tanggal 21 nanti. Nanti baiknya kan dokter yang lebih paham, saya tidak bisa memastikan," kata Basaria, seperti dilansir dari antaranews.com (9/10/17).

Basaria Panjaitan menjelaskan operasi mata tahap kedua Novel akan dilakukan di salah satu rumah sakit di Singapura. Namun Basaria belum bisa memastikan kapan Novel akan kembali ke Jakarta.



"Kami tunggu, itu belum ada kepastiannya sampai beliau benar-benar pulih, baru nanti kami kabarkan," ungkap Basaria. 

Mengenai kapan Novel akan kembali bertugas, diapun berharap Novel dapat kembali bertugas setelah fisiknya kembali sehat.

"Iya kami harapkan kalau secara fisik sudah bisa. Kalau matanya sudah bagus ya tentu kami harapkan," tutur Basaria.

Adapun operasi mata Novel tahap pertama telah dilakukan pada 17 Agustus 2017 di Singapura.

Dilansir dari: antara
Share:

Jika Pemilu Sekarang, Prabowo Jadi Presiden

Prabowo Subianto (sumber foto: liputan6.com)
Gema Indonesia - Jika pemilu digelar hari ini maka Prabowo akan akan tampil sebagai pemenang. Hal ini diungkapkan Wasekjen DPP Gerindra Andre Rosiade.

"Jika Pemilihan Presiden digelar hari ini, Andre yakin Prabowo Subianto akan melenggang sebagai pemenangnya," kata Rosiade, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (9/10/17).

Rosiade mengatakan hal itu menanggapi survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang hasilnya Jokowi unggul telak atas Prabowo. 

Menurut Rosiade, Partai Gerindra secara berkala terus melakukan survei internal. Hasilnya, Prabowo unggul atas Jokowi. Bahkan suara Prabowo cenderung terus naik sementara suara Jokowi turun terus. 


"Kami Gerindra optimistis Prabowo menang di Pemilu presiden karena kami punya survei internal yang dilakukan secara berkala," ungkapnya. 

Terkait hasil survei SMRC yang menyataka Jokowi unggul atas Prabowo, Rosiade menyebut itu sebagai bentuk pesanan karena berkaca pada Pilkada DKI Jakarta lalu, SMRC juga terlihat tidak objektif dengan menempatkan Basuki Purnama di atas Anies Baswedan. 

"Gerindra tidak ambil pusing dengan survei-survei pesanan, survei hanya untuk menggiring opini publik. Masyarakat sudah tahu, sudah cerdas, sekarang semua serba susah, daya beli masyarakat lemah, masak masyarakat masih mau memilih Jokowi," ucapnya.

Dilansir dari antara

Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support