Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto (sumber foto: edunews.id) |
Namun Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Wuryanto menegaskan Amerika Serikat tetap harus menjelaskan kenapa menolak kedatangan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo masuk ke negeri Paman Sam tersebut.
"Walaupun sekarang sudah boleh, tentu harus ada kejelasan mengapa bisa terjadi pelarangan. Ini harus jelas," ujarnya, Minggu (22/10/17).
Selain itu, menurut Mayjen Wuryanto, permintaan maaf AS kepada Jenderal Gatot salah alamat. Mestinya, mereka meminta maaf kepada Pemerintah RI. Karena, Panglima TNI berangkat ke AS atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Minta maaf ke Pemerintah RI kalau ada kesalahan, bukan ke Panglima TNI. Karena Jenderal Gatot itu mendapat perintah dari Presiden," ungkapnya.