November 20, 2017

Bayi Ini Sering Pegang Kepalanya, Awalnya Dianggap Biasa, Untuk Semuanya Belum Terlambat

An An (foto: tribunnews.com)
Gema Indonesia - Memiliki bayi memang merupakan hal yang sangat menyenangkan, apalagi melihat tingkah polahnya yang lucu membuat siapapun merasa gemas dan ingin memeluknya.

Namun jika bayi terus menerus melakukan hal sama secara berulang, mungkin hal ini perlu anda curigai. Akan lebih baik jika anda segera membawanya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan medis.


Apa yang terjadi pada bayi asal tiongkok bernama An An ini bisa jadi pelajaran. An An terlihat terus menyentuh kepalanya. Awalnya orang tua An An mengira itu adalah hal yang wajar, namun setelah 2 minggu An An terus melakukan hal yang sama membuat orang tuanya merasa ada yang tidak beres pada anaknya.

Tidak ingin hal buruk terjadi, orang tua An An segera membawa anaknya ke rumah sakit. Setelah diperiksa, An An didiagnosis menderita otitis media, kondisi dimana bagian tengah telinga menderita inflamasi dan infeksi.

Orang tua An An diberitahu bahwa kondisi anaknya cukup parah, hal ini disebabkan infeksi menyebar cukup lama. Tak pelak hal ini membuat orang tua An An merasa sangat menyesal sebab tak menyadari sinyal yang diberikan anaknya. Mengira hal itu hanyalah gerakan biasa.

Beruntung dokter memberi tahu bahwa pengobatannya belum terlambat dan memiliki tingkat kemungkinan untuk sembuh yang tinggi.

Sumber: Tribunnews
Share:

Anak Kembarnya Lahir Prematur, Ayah Ini Rela Jual Ginjal

Suryoto melihat anak kembarnya di dalam inkubator (foto: jawapos.com)
Gema Indonesia - Suryoto bingung, hingga dua hari lalu biaya pengobatan anaknya sudah mencapai Rp 10 juta.

Pria ini memiliki pilihan lain agar bisa menyelamatkan anak kembarnya yang lahir prematur. Pria 36 tahun itu nekat menjual ginjalnya demi perawatan sang buah hati yang lahir prematur pada Rabu (15/11/17).

"Sebagai orang tua, tentu sayang pada anak. Demi anak, saya siap jual organ tubuh saya. Saya siap jual ginjal kalau memang ada yang membutuhkan," kata Suryoto di ruang tunggu keluarga ICU RSUD Sekadau Rabu (20/11/17).

Dia menyadari bahwa menjual organ tubuh adalah hal yang berbahaya.

"Tapi, saya harus gimana lagi? Saya bingung. Saya pasrah," 

"Untuk perawatan istri saja habis Rp 3.734.000. Biaya itu diberi bos tempat saya menggarap lahan," ujarnya.

Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sekadau Syahdiman mengatakan, pihaknya bakal berupaya membantu Suryoto.

Sumber: Jawapos
Share:

Waspada! Jangan Klik Pesan Teks Ini di WhatsApp

WhatsApp Hack Tool (foto: cheatshackapp.co)
Gema Indonesia - Pengguna WhatsApp perlu berhati-hati bila menemukan teks pesan palsu yang berbunyi "subscription will be ending soon". Bila pengguna menglik link yang muncul, dikhawatirkan trik ini berhasil mencuri informasi perbankan pengguna.

Dilansir Express, Minggu (19/11/2017), pengguna WhatsApp telah diberi peringatan atas pesan teks penipuan yang mengaku berasal dari pembuat aplikasi. Seperti diketahui, WhatsApp dipakai oleh lebih dari satu miliar orang setiap hari.

Penggemar WhatsApp baru-baru ini melaporkan menerima teks yang memperingatkan mereka bahwa "subscription will be ending soon" atau "langganan akan segera berakhir". Mereka didesak untuk mengklik tautan yang diduga "memverifikasi" akun mereka dan "membeli langganan seumur hidup".


Namun, ini hanyalah tipuan dan cara untuk mengelabui pengguna agar menyerahkan detail perbankan mereka dan menginfeksi perangkat mereka. Sebelumnya, pengguna Twitter dalam beberapa hari terakhir telah melaporkan menerima teks penipuan.

Seorang pengguna menuliskan, "Hati-hati dengan penipuan @WhatsApp. Saya baru saja menerima pesan dari seseorang yang mengaku berasal dari #WhatsApp #SCAM".

Cyber Protect, yang melindungi publik dan bisnis dari kejahatan cyber, ditanya tentang penipuan di Twitter. "Ini memang tipuan," ujar mereka.

Lebih lanjut perusahaan mengatakan bahwa WhatsApp tidak membebankan biaya berlangganan. "WhatsApp tidak membebankan biaya berlangganan dan kami mendapatkan banyak laporan tentang teks palsu yang identik dengan ini. Kami menyarankan orang untuk tidak mengklik tautan atau menghubungi nomor yang ada dalam pesan yang tidak diminta seperti ini," jelasnya.

Isi dikutip dari Okezone dengan judul "Hati-Hati! Jangan Klik Pesan Teks Ini di WhatsApp"


Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support