September 1, 2017

Tentara Myanmar Gunakan Granat Berpeluncur Roket Terhadap Warga Sipil Rohingya

tentata myanmar (sumber foto: bbc.com)
Gema Indonesia - Kekerasan di Rakhine, Myanmar, meletus pada 25 Agustus ketika pasukan Myanmar melancarkan operasi terhadap komunitas Muslim Rohingya. Aksi ini memicu masuknya pengungsi baru ke negara tetangga Bangladesh, meskipun negara tersebut menutup perbatasannya untuk para pengungsi.

Ada beberapa laporan yang dapat dipercaya bahwa tentara di Myanmar menggunakan granat berpeluncur roket terhadap warga sipil yang bergerak menuju Bangladesh.

"Siklus kekerasan yang memburuk sangat memprihatinkan dan harus segera dirusak," ucap Lee, Pelapor khusus PBB seperti dilansir dari sindonews.com (2/7/17).

Laporan media mengatakan pasukan keamanan Myanmar menggunakan kekuatan yang tidak proporsional, menggusur ribuan warga desa Rohingya dan menghancurkan rumah mereka dengan mortir dan senapan mesin.
Daerah ini telah mengalami ketegangan antara populasi Budha dan Muslim sejak kekerasan komunal terjadi pada tahun 2012.

Sebuah tindakan kekerasan yang dilakukan pada bulan Oktober yang lalu di Maungdaw, di mana Rohingya menjadi mayoritas, menyebabkan sebuah laporan PBB mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan keamanan yang mengindikasikan kejahatan terhadap kemanusiaan.

PBB mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan - termasuk bayi dan anak kecil - pemukulan brutal, dan penghilangan paksa. Perwakilan Rohingya mengatakan sekitar 400 orang telah terbunuh dalam tindakan keras tersebut.

Sumber: sindonews.com

Share:

Stop!!! Ini Mitos Daging Kambing Yang Tak Perlu Anda Percayai

sumber foto: resepcaramemasak.info
Gema Indonesia - Banyak mitos yang beredar seputar daging kambing yang umumnya menyatakan daging kambing tidak baik untuk kesehatan, terutama dapat memicu kolesterol.

Padahal daging yang merupakan salah satu makan favorit Nabi Muhammad SAW ini merupakan makanan yang sangat baik untuk kesehatan. Disebutkan para ahli, nutrisi daging kambing dianggap lebih baik dan sehat daripada daging merah. Daging yang biasa dibagi pada saat Idul Adha ini mengandung tinggi zat besi, terutama untuk mencegah anemia pada kaum perempuan.

Berikut beberapa mitos seputar daging kambing yang tidak perlu anda percayai, seperti dilansir dari okezone.com (1/9/2017).

Pasien kanker tidak boleh makan daging kambing
Siapa bilang pasien kanker tidak boleh makan daging kambing karena dipercaya dapat memperburuk kondisi kesehatannya. Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof Dr dr Aru Wicaksono Sudoyo SpPD-KHOM mengatakan, pasien kanker tidak dilarang untuk makan daging kambing walau sedikit. Karena pada dasarnya nafsu makan mereka menurun, sehingga untuk memilih makanan ini saja tidak mungkin banyak.
"Saya tidak melarang pasien kanker untuk makan daging kambing. Porsi harus pas, jangan berlebihan," kata Prof Aru.

Pasien jantung tidak boleh makan daging kambing
Pasien jantung juga percaya kalau dirinya tak boleh makan daging kambing karena bisa meninggikan tekanan darah dan kolesterol. Padahal sah saja jika mereka makan daging kambing. Tetapi cara mengolahnya harus Anda perhatikan supaya tidak membahayakan diri.

Calon ibu hamil harus hindari daging kambing
Bagi wanita yang sedang menjalani program kehamilan dianjurkan until tidak makan daging kambing. Itu cuma mitos ya Ladies! Tahukah Anda, kandungan zat besi dari daging kambing sangat melimpah. Anda wajib mengonsumsinya supaya terhindar dari risiko anemia.

Daging kambing picu lonjakan kolesterol
Catat ya! Daging kambing bukan golongan daging merah dengan jumlah kolesterol tinggi. Daging kambing khasiatnya lebih banyak dan jika dikonsumsi oleh orang normal, Anda tidak bakal mengalami lonjakan kolesterol. Namun, berbeda halnya dengan orang beriwayat kolesterol. Anda harus menghindarinya, supaya tak memicu gangguan pembuluh darah lebih lanjut.

"Orang kalau kolesterolnya normal, makan daging sebanyak apapun tidak membuat angkanya naik. Kecuali kalau orang yang sudah kena kolesterol, makan daging kambing sedikit rentan bagi dirinya," ujar Spesialis Bedah Jantung dr Royman CP Simanjutak SpBTKV dari Siloam Hospital Kebon Jeruk.

Sumber: okezone.com

Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support