October 28, 2017

Aprindo, Bukan Online Tapi Daya Beli Menurun Penyebab Banyaknya Toko Ritel Tutup

Toko ritel terlihat sepi (sumber foto: detik.com)
Gema Indonesia - Setelah Matahari menutup tokonya di Pasaraya Manggarai, kini menyusul Lotus dan Debenhams.

Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta, penutupan beberapa toko ritel besar ini bukan semata dipengaruhi faktor gencarnya perkembangan bisnis ritel online atau daring. banyak faktor penyebab tutupnya ritel besar di beberapa tempat seperti lokasi yang tidak tepat, persaingan bisnis, daya beli masyarakat yang lesu, dan lainnya.

"Bukan online faktor utama. Tapi terakhir yang dihebohkan dan dimunculkan online. Kebetulan Presiden kita ini senang dengan digital ini sehingga semua menterinya mencocokkan dengan online, online, online," ujarnya dalam diskusi bertema 'Bisnis Ritel Zaman Now' di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/17).

Perkembangan bisnis dgn sistem online hanya kebetulan bersamaan dengan tutupnya beberapa toko ritel. Fenomena tutupnya toko ritel ini tak hanya terjadi di Jakarta tapi juga di semua daerah.

"Tapi kalau buka-tutup toko itu sudah sering. Cuma antara lebih banyak buka atau lebih banyak tutup, pasti lebih banyak buka daripada tutup karena lokasi tidak cocok, salah ambil lokasi," ucapnya.

Fenomena ini mulai gencar sejak 2016 lalu. Jenis toko ritel yang tutup pun merata baik yang bergerak di bidang penjualan pakaian jadi atau non makanan maupun bidang makanan.


Sumber: Merdeka
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support