November 23, 2017

Anak Kedua Memang Beda, 7 Hal Tentang Anak Kedua

foto: liputan6.com
Gema Indonesia - Memiliki banyak anak tentu membuat sebuah keluarga menjadi keluarga besar yang ramai dan penuh warna. Si sulung yang selalu manjadi pelindung bagi adik-adiknya, dan sibungsu yang tentu saja selalu ingin untuk dimanja.

Tidak seperti anak sulung dan anak bungsu, percaya atau tidak, anak kedua/tengah biasanya selalu menjadi korban kurangnya perhatian orang tua. Padahal anak kedua/tengah menerima tuntutan yang lebih kompleks dibanding lainnya. Disatu sisi harus bersikap dewasa terhadap adiknya, disisi lain harus menghormati abang/kakaknya.


Menurut ilmuwan psikologi Alfred Adler, urutan kelahiran mempunyai peran dalam menentukan kepribadian seseorang. Sehingga antara anak pertama, kedua dan ketiga biasa memiliki sifat yang berbeda.

Khusus anak kedua, berikut tujuh Anggapan tentang anak kedua

1. Anak kedua memiliki kepribadian paling berbeda dari kakak atau adiknya


Disadari atau tidak, anak kedua selalu menjadi yang paling berbeda diantara kedua saudaranya. Jika si sulung atau si bungsu sering menjadi perhatian orangtua, maka berbeda dengan anak kedua.

Mungkin hal inilah yang membuat anak kedua berpikir untuk menjadi pribadi yang berbeda dari saudaranya, baik dalam sikap, perilaku, maupun gaya hidupnya.

2. Anak kedua sering merasa terasingkan

Anak kedua akan merasa terasingkan di dalam keluarganya sendiri. Hal tersebut disebabkan biasanya anak pertama akan memperoleh rasa antusias dan perhatian yang jauh lebih besar dari orangtua karena dianggap paling dewasa dan harus jadi teladan bagi adiknya.

3. Anak kedua biasanya susah diatur dan cenderung ambisius

Banyak orang berpendapat/ mengakui bahwa anak kedua merupakan anak yang paling susah diatur karena memiliki ego yang tinggi. Selain itu ketika mereka menginginkan sesuatu, maka mereka akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkannya.

4. Anak kedua itu baperan alias bawa perasaan

Terkadang anak kedua memiliki rasa ketersinggungan yang tinggi sehingga anak kedua sering dianggap ‘Baperan’. Mereka yang jarang didengar menjadi lebih sensitive dan sering memendam perasaan sendiri. Mungkin inilah yang menyebabkan anak kedua memiliki perasaan yang lebih sensitif.



5. Anak kedua memiliki jiwa kreativitas dan menyukai kebebasan

Anak kedua biasanya lebih senang menyendiri dan juga selalu bersemangat dalam melakukan sesuatu. Hal inilah yang membuat imajinasinya muncul dan bisa berkembang dengan baik. Anak kedua juga sangat menyukai fleksibilitas, mereka lebih suka pekerjaan yang dapat membuatnya lebih bebas untuk mengekspresikan diri dan tidak mengikat dari segi waktu ataupun peraturan.

6. Anak kedua memiliki sikap tegas

Anak kedua memiliki sikap tegas, bukan seperti anak sulung yang cenderung keras. Tapi anak kedua bisa memposisikan dirinya. Dia bisa menjadi adik yang memberi usul bagi kakaknya, dan bisa menjadi kakak untuk membantu adiknya dalam menyelesaikan masalah.

7. Anak kedua sering menjadi penengah

Sebagai anak tertua yang kedua, mereka seringkali menjadi seseorang yang paling bisa menggantikan anak sulung ketika menghadapi masalah keluarga. Anak kedua merupakan orang yang paling bisa mengatur permasalahan menjadi lebih mudah diselesaikan.

Sumber: IDNTimes

Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support