August 23, 2017

Berke Khan, Penguasa Mongol Pertama Yang Memeluk Islam

Berke Khan (sumber foto: republika.co.id)
Gema Indonesia - Bukti awal mengenai keberadaan umat Islam di Mongolia diungkapkan oleh misionaris Kristen, William dari Rubruck, lewat catatan yang ia buat pada 1254. Di catatan itu dia menyebutkan bahwa di Karakorum (ibu kota kekaisaran Mongol) ketika itu terdapat sembilan buah bangunan ibadah. Tujuh di antaranya berupa kuil (kemungkinan kuil Budha, Hindu, dan Taois), sedangkan dua sisanya adalah masjid.

Sementara, menurut catatan lainnya, Jengis Khan (yang hidup antara 1162-1227) disebut-sebut mempunyai ketertarikan terhadap Islam, meskipun dia sendiri tidak pernah memeluk agama Islam hingga akhir hayatnya.

Setelah berhasil menaklukkan Afghanistan, penguasa Mongol itu sempat mengunjungi Kota Bukhara di Transoksiana pada 1222. Di sana, Jengis Khan menggali lebih banyak informasi tentang ajaran Islam dari penduduk Muslim kota itu.

“Oleh karenanya, kalangan sejarawan memperkirakan kedatangan Islam di Mongolia terjadi antara 1222 dan 1254,” tulis Dr Sajid Khakwani dalam artikelnya “Mongolia” yang dipublikasikan oleh laman Chitral Times, seperti yang dilansir dari republika.co.id (23/8/17).

Pada masa selanjutnya, cucu Jengis Khan, Berke Khan (1209 - 1266), tercatat sebagai salah satu penguasa Mongol pertama yang masuk Islam. Ia resmi mengucapkan dua kalimat syahadat setelah menerima dakwah dari Syaifuddin Darwis, seorang Ulama Sufi dari Khawarizm.

“Langkah Berke Khan tersebut kemudian juga diikuti oleh pemimpin-pemimpin Mongol yang lain. Mereka masuk Islam setelah menikahi perempuan Muslimah,” tulis sejarawan asal Inggris, Thomas Walker Arnold, dalam buku The Preaching of Islam: A History of the Propagation of the Muslim Faith.

Sepanjang 1330-an, tiga dari empat kekhanan utama Mongol bertransformasi menjadi kesultanan Muslim. Tiga kekhanan itu adalah Horde Emas (Ulus Jochi), Ulus Hulagu, dan Ulus Chagatai.


Share:

Budi Waseso Siap Ditembak Jika Terlibat Narkotika

Budi Waseso (sumber foto: tandaseru.id)
Gema Indonesia - Mantap, aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) membuktikan integritas mereka dengan menolak sogokan dari bandar narkoba asal Malaysia yang ditangkap di Bengkayang, Kalimantan Barat pada 6 Agustus silam. Padahal, uang suapnya mencapai Rp 10 miliar.
Kepala BNN Komjen Budi Waseso pun menjamin integritas anak buahnya dalam menyikat penjahat narkoba. “Uang sebanyak itu tidak akan diterima petugas hingga nanti memasuki masa pensiun,” katanya dalam jumpa pers di markas BNN, Cawang, Jakarta Timur, seperti dilansir dari jpnn.com (23/8/17).
Budi Waseso yang didampingi Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan, anak buahnya memiliki pandangan dan niat baik untuk menyelamatkan jutaan anak bangsa dari narkoba. Karena itu, iming-iming duit Rp 10 miliar tidak akan digubris.  
“Jadi godaan uang ini merupakan tantangan terberat bagi petugas BNN di lapangan. Begitu sulitnya menangani di lapangan manakala anggota kami diperdaya dengan uang,” ujar Buwas.
         
Karena itu Buwas memastikan petugas-petugas yang berhasil bekerja keras mengungkap kasus narkotika di  lapangan maupun yang menolak sogokan akan memperoleh penghargaan. Bisa saja, penghargaan itu berupa kenaikan pangkat.
         
Buwas mengaku akan mengajukan usul kepada Presiden Joko Widodo agar pada peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober nanti anggota BNN yang berhasil melaksanakan tugas dengan maksimal mendapatkan penghargaan dari negara. “Karena mereka menjalankan  tugas negara dan menyelamatkan negara,” katanya. 
Sebaliknya, kata Buwas menegaskan, jika ada anggota BNN termasuk dirinya sendiri sampai terlibat narkoba maka harus ditindak tegas. “Kalau terbukti menerima dipecat,” tegas Buwas lagi.
         
Dia menegaskan, negara  memberikan senjata bukan hanya untuk menembak penjahat narkotika. Sebab, kata dia, bila ada petugas internal yang terlibat maka bisa saja senjata itu digunakan untuk menembaknya.
Buwas sudah mengingatkan anggotanya agar tidak ragu-ragu menembak oknum di internal BNN yang benar-benar terbukti terlibat narkotika.  “Termasuk juga kepada diri saya, kepala BNN, jika menghianati. Jadi, itu juga berlaku untuk diri saya,” katanya.
Sumber: jpnn.com

Share:

Jeda 5 Menit, Rahasia Sukses Bill Gates dan Elon Musk

Bill Gates (sumber foto inovasee.com)
Gema Indonesia - Siapa yang tidak kenal Bill Gates dan Elon Musk, mereka adalah dua nama besar di bidang teknologi. Gates dengan Microsoftnya menjembatani revolusi komputer. Sedangkan Musk adalah pencetus PayPal. Ia kini disibukkan dengan mobil listrik Tesla dan perusahaan transportasi luar angkasa Space X.

Dua pria sukses ini membagikan tipsnya sehari-hari yang berguna mempertahankan produktivitas. Kuncinya adalah merencanakan setiap kegiatan sehari-hari.

Dilansir republika.co.id (23/8/17), baik Gates maupun Musk selalu memberi jeda lima menit dalam peralihan setiap kegiatan. Metode ini diyakini bisa melejitkan produktivitas karena setiap aktivitas jelas terbagi dalam segmen-segmen.

Jeda lima menit ini berguna untuk istirahat dan menyegarkan kembali pikiran. Pembagian kegiatan menjadi segmen-segmen kecil juga dapat berfungsi sebagai skrining prioritas kegiatan. 

Tidak hanya bagi orang2 besar seperti Bill Gates dan Elon Musk, siapapun bisa meningkatkan produktivitasnya dengan metode jeda lima menit ini.


Share:

Tanpa Penjelasan, Gula Petani Cirebon Disegel Kemendag

Petani Tebu (sumber foto: republika.co.id
Gema Indonesia - Tanpa penjelasan, gula milik petani tebu Cirebon, Jawa Barat, disegel oleh Kementerian Perdagangan pada 13 Agustus 2017 dan mereka tidak mengetahui apa penyebabnya.

"Kami tidak mengerti kenapa gula kami disegel dan kami juga tidak tahu maksudnya," kata Ketua DPC Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Sindanglaut, Rasim Agus Sanusi di Cirebon, seperti dilansir dari republika.co.id (22/8/17).

Dia menyampaikan gula yang tersimpan digudang PG Sindanglaut itu tiba-tiba digaris oleh Kemendag yang datang pada waktu itu dan sampai saat ini pun tidak jelas kesalahannya. Menurutnya, ketika perwakilan dari para petani menanyakan ke Dinas Perdagangan Kabupaten Cirebon juga tidak mengetahui apa-apa dengan disegelnya gula mereka. 

"Kami sudah tanya kepada Dinas, namun Dinas pun tidak mengetahui, sampai saat ini kami juga belum tahu lebih jelas," tuturnya. 

Rasim menambahkan gula petani yang tersimpan di gudang PG Sindanglaut sebanyak 7.077 ton, yaitu untuk musim giling Juni sampai Agustus dan sekarang tidak bisa dijual, karena disegel. 

Dia melanjutkan petani tebu sekarang semakin disudutkan, karena gula mereka tidak laku di pasaran sekarang ditambah lagi dengan adanya penyegelan. "Kami sedang meminta kepada Pemerintah, agar gula kami laku, tapi pemerintah malah menyegel ini sangat menyusahkan petani," katanya lagi.


Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support