October 31, 2017

200 Ribu Muslim Athena Belum Memiliki Masjid

foto: thedailyjournalist.com
Gema Indonesia - 200 ribu Muslim di Athena, Yunani, hingga kini masih belum memiliki Masjid sebagai tempat Ibadah mereka. Sebenarnya izin pembangunan Masjid sempat diberikan Pemerintah Yunani pada 2000 setelah lobi panjang selama beberapa dekade. Masjid ini rencananya didanai Arab Saudi. 



Namun, hingga kini konstruksi Masjid yang akan dibangun di pinggiran Peania itu belum dimulai akibat pengaruh dari gereja ortodoks yunani. Mereka tidak siap menerima Masjid di tengah negara kristen ortodoks.

Selain itu penolakan juga datang dari wali kota dan penduduk setempat. Mereka mengklaim, Masjid akan menjadi salah satu bangunan yang pertama kali terlihat dari bandara, sehingga merusak citra dan karakter Yunani sebagai mayoritas ortodoks. Mereka juga mengklaim, Muslim keberatan dengan lokasi yang jauh. Sekitar satu jam dari pusat Kota Athena untuk shalat Dzuhur atau Jumat.

Muslim Athena juga kesulitan terhadap area pemakaman. Satu-satunya pemakaman Muslim terletak di Thrace Barat. Tapi, beberapa Muslim mengaku keberatan dengan kebijakan ini. Khususnya, mereka yang tidak memiliki cukup uang untuk melakukan perjalan ke Thrace atau negara lain untuk melakukan pemakaman.

Sumber: Republika
Share:

Selain Menyiapkan Pekerjaan, Sandi Ajak Mantan Karyawan Alexis Untuk Mengaji

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno (foto: liputan6.com)
Gema Indonesia - Usai penolakan perpanjangan izin usaha hotel alexix, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah menyiapkan lapangan pekerjaan untuk para pegawai dengan mengikuti program One Kecamatan One Centre of Entrepreneurship (OK OCE) yang bergerak di usaha perhotelan.



"Nanti tentunya dari Kadisnaker bisa mendata berapa teman-teman dari Alexis Group yang harus direlokasi pekerjaannya," 

"Dan juga yang bergerak di bidang restoran agar mereka bisa mendapatkan lapangan pekerjaan setelah proses perpanjangan usaha Alexis ini ditolak oleh Pemprov," sambungnya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/10/17).

Bahkan, Sandiaga mengusulkan agar para pekerja jangan mencari pekerjaan di tempat yang serupa dan lebih memilih untuk memperdalam ilmu agama. Salah satunya dengan mengikuti pengajian di Syarikat Islam.

"Ya untuk yang berKTP DKI saya usulkan bisa ikut pengajian di Syarikat Islam," ujarnya.

Terkait pernyataan Sandiaga, Hamdan Zoelva selaku Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam siap memberikan pembinaan bagi para pekerja yang ingin kembali ke jalan yang benar dengan memberikan fasilitas untuk belajar agama. 

"Itu bener, kita terima dengan baik dan kita akan lakukan pembinaan," ujar Hamdan.

Sumber: Merdeka
Share:

Tindakannya Disebut Bodoh, Menteri Susi : "Memang Diperlukan Kebodohan Untuk Menyelesaikan Persoalan Yang Begitu Bodoh"

Kapal-kapal asing pencuri ikan yang ditenggelamkan di perairan Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau (foto: kompas.com)
Gema Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku tidak peduli disebut bodoh oleh pihak-pihak yang tidak setuju dengan penenggelaman kapal illegal fishing.

Baginya, penenggelaman kapal merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri kebodohan karena puluhan tahun negeri ini membiarkan para pelaku illegal fishing masuk menjarah ikan dari laut Indonesia.

"Mungkin memang diperlukan kebodohan untuk menyelesaikan persoalan yang begitu bodoh," ujar ibu Susi di Jakarta, Senin (30/10/17).
Ibu Susi justru balik menyindir pihak-pihak yang menyebut penenggelaman kapal illegal fishing sebagai tindakan bodoh. Sebab berpuluh puluh tahun laut Indonesia dijarah, orang-orang tersebut hanya diam saja.



Menurut Ibu Susi, sikap diam puluhan tahun terhadap pelaku illegal fishing justru seperti kegilaan yang dibiarkan. Untuk mengakhiri kegilaan itu tutur dia, maka diperlukan tindakan gila lainnya yaitu penenggelaman kapal.

"Dan ujungnya, Menteri Susi tidak masalah dibilang bodoh. Yang penting bisa menyelesaikan kebodohan bangsanya," ujarnya.

Sebelumnya, Ibu Susi Pudjiastuti mencoba metode baru dalam hal penenggelaman kapal asing pencuri ikan. Kapal-kapal itu tidak lagi diledakkan, melainkan dilubangi bagian lambungnya saja hingga tenggelam dengan sendirinya.

Metode itu sudah dilakukan saat Menteri Susi memimpin penenggelaman 33 kapal asing pencuri ikan di perairan Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (29/10/17).

Sumber: Kompas

Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support