January 18, 2017

Polisi: Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Pasar Senen


Gema Indonesia - Kebakaran hebat terjadi di blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/1) dini hari. Kebakaran tersebut dimulai dengan api yang timbul dari lantai satu, kemudian api merambat ke lantai di atasnya hingga ke lantai tiga, sehingga menghanguskan ratusan kios.

Kabid Humas Polda Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut polisi masih menunggu pihak laboratorium forensik. "Kebakaran itu nanti menunggu hasil labfor dulu, yang penting hari ini menyelamatkan jiwa yang ada di situ dan harta benda yang ada," ujar Argo di sela rekontruksi perampokan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (19/1).

Argo mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Sampai saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu pemeriksaan labfor. "Belum ada korban jiwa. Kita kan belum periksa-periksa, kita nunggu labfor dulu periksa," kata mantan kabid humas Polda Jawa Timur tersebut.

Sebelumnya, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Dwiyono mengatakan, ada sekitar 500 kios yang terbakar di blok III dan blok I Pasar Senen. "Dari laporan sementara 500 kios terbakar. Memang ada kesulitan pemadaman, karena api merambat di lantai tiga atau bagian atas," ujar Dwiyono di lokasi kebakaran.

Sumber: Republika

Share:

Sebagian Pedagang Pasar Senen tak Sempat Selamatkan Barang


Gema Indonesia - Kebakaran melanda Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/1). Api dengan cepat menjalar di blok I, II, hingga III. Kondisi itu membuat sejumlah pedagang tak sempat menyelamatkan barang dagangan dari kobaran api.

Blok II Pasar Senen diisi oleh pedagang baju grosiran, jam, dan sabuk. Menurut pedagang jam yang menggelar dagangannya di depan Pasar Senen, Amrizal, banyak barang yang mudah terbakar sehingga api cepat menjalar. Amrizal mengatakan api mulai muncul di belakang blok I.

"Banyak pedagang yang nggak sempat ambil barang dagangannya, pada abis barangnya," kata Amrizal di sekitar lokasi kebakaran.

Sejak pukul 4.30 WIB api mulai membakar Blok I Pasar Senen. Api menjalar sampai ke Blok II. 

"Jam setengah lima api mulai ada" kata Amrizal.
Pemadam kebakaran terus berusaha memadamkan api yang masih berkobar hingga pukul 10.00 WIB. Perlahan api terlihat semakin berkurang. Para pedagang di blok II pun masih banyak yang mengangkut barang dagangannya.

Sebelumnya, Perwira Piket Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat, Syarifudin, di lokasi kebakaran mengatakan, kebakaran dimulai dengan api yang timbul dari lantai satu pada Kamis dini hari, kemudian merambat ke beberapa lantai di atasnya hingga ke lantai tiga. "Api awalnya terlihat di lantai satu, kemudian membesar dan paling terdampak sekarang di lantai tiga," kata dia.

Syarifudin mengatakan, sejak pukul 04.15 WIB, petugas berjibaku memadamkan api. Pintu gerbang lantai satu yang masih terkunci rapat menyulitkan petugas untuk masuk ke gedung guna memadamkan api.

Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Dwiyono mengatakan, 500 kios di blok III dan blok I Pasar Senen terbakar, dan sementara ini belum ada laporan korban luka atau korban jiwa dari kejadian tersebut. Sebanyak 45 unit mobil Damkar dikerahkan dalam kebakaran tersebut.

Sumber: Republika
Share:

Kebakaran Pasar Senen Hanguskan 500 Kios


Gema Indonesia - Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Dwiyono mengatakan, 500 kios di blok III dan blok I Pasar Senen terbakar. Sementara ini, belum ada laporan korban luka atau korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Dari laporan sementara 500 kios terbakar. Memang ada kesulitan pemadaman, karena api merambat di lantai tiga atau bagian atas," kata Dwiyono saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (19/1) pagi.

Kapolres mengatakan, hingga pukul 08.00 WIB, petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat masih berusaha memadamkan api di blok III yang menghadap ke arah timur dan sebagian blok I dan II. Petugas Damkar, ujar Dwiyono, menambah unit mobil damkar hingga mencapai 45 unit dari sebelumnya 27 unit karena api yang sulit dipadamkan. Namun, api di Blok III yang menghadap ke selatan sudah padam dan sedang dalam proses pendinginan.

Blok III Pasar Senen yang menghadap ke selatan merupakan lokasi kebakaran terparah. Lantai tiga di blok III yang menghadap ke selatan sudah hangus. Polres Jakarta Pusat, kata Dwiyono, mengerahkan 400 personel untuk mengatur lalu lintas di persimpangan Pasar Senen dan juga mengamankan lokasi kebakaran.

"Untuk sekarang situasi kondusif dan sudah dibantu personel dari Polda Metro," ujar dia. Dwiyono mengatakan, kepolisian masih menunggu api padam seluruhnya untuk memulai penyelidikan.

Sementara, Perwira Piket Suku Dinas Damkar dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat, Syarifudin, di lokasi kebakaran mengatakan, kebakaran dimulai dengan api yang timbul dari lantai satu pada Kamis dini hari, kemudian merambat ke beberapa lantai di atasnya hingga ke lantai tiga. "Api awalnya terlihat di lantai satu, kemudian membesar dan paling terdampak sekarang di lantai tiga," kata dia.

Syarifudin mengatakan, sejak pukul 04.15 WIB, petugas berjibaku memadamkan api. Pintu gerbang lantai satu yang masih terkunci rapat menyulitkan petugas untuk masuk ke gedung guna memadamkan api.

Sumber: Republika

Share:

DPR: Selama 40 Tahun, Fatwa MUI tak Pernah Meresahkan


Gema Indonesia - Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsyi menyatakan, jika ada kesimpulan yang menyatakan fatwa ulama menjadi penyebab keresahan dan anti kebinekaan, itu adalah logika sesat. Menengok sejarah, fatwa jihad atau resolusi jihad yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari mengobarkan perlawanan Arek Suroboyo terhadap penjajah. Bila tidak ada fatwa jihad tersebut, tidak ada hari pahlawan, dan kita tidak tahu apakah republik ini masih ada.

''Jika yang dimaksud fatwa meresahkan adalah fatwa dari MUI, coba dilihat juga bahwa fatwa MUI sudah berjalan selama 40 tahun,'' kata Aboebakar, dalam siaran persnya, Rabu (18/1).

Ia mengatakan, selama ini sudah ada lima presiden yang berganti, namun tidak ada yang mengeluhkan fatwa MUI. Malah, lanjutnya, Fatwa MUI banyak dijadikan rujukan pembangunan nasional, misalkan saja di bidang perbankan, zakat hingga wakaf.
''Jika yang dikeluhkan adalah pergerakan massa setelah ada fatwa penistaan, mari tengok sejarah,'' ucapnya.

Menurut politikus PKS tersebut, hal itu juga dilakukan HOS Tjokroaminoto yang mengajak rakyat Indonesia untuk menghadiri rapat besar di Kebun Raya Surabaya, pada 6 Februari 1918, lantaran penistaan yang dilakukan Djojodikoro terhadap Nabi Muhammad SAW dalam harian Djawi Hisworo.

Karena itu, pergerakan oleh rakyat seperti ini bukan pertama kalinya. Perlu dipahami, fatwa ulama adalah penerjemahan aturan hukum agama dalam konteks lokalitas dan kekinian. Hal itu memang sangat dibutuhkan agar ummat dapat memahami aturan hukum agama dengan baik dan benar sesuai dengan perkembangannya.

''Tentunya sudah menjadi kewajiban bagi ulama untuk menjaga umatnya agar selalu dalam rel ajaran agama yang benar,'' ujarnya.

Sumber: Republika
Share:

Terapkan OKE OCE, Sandi Bidik Sampah Hasilkan Produk Bernilai


Gema Indonesia - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Salahudin Uno, membidik bank sampah yang dikelola ibu-ibu warga Tegal Parang Utara. Ia akan menjadikannya sebagai sasaran Program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OKE OCE).
Sandi mengapresiasi aksi Ida, warga Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, yang memotori aksi koordinator bank sampah, yakni aktivitas yang dapat menghasilkan barang dari sampah menjadi nilai jual.
"Sebetulnya kalau diberikan pendampingan dan modal ditambah operasional ‎itu akan lebih berkembang bak sampahnya," kata Sandi di lokasi, Rabu (18/1/2017).
Jika usaha tersebut berkembang, nantinya lebih menyerap tenaga kerja, sehingga produktivitas bank sampah bisa meningkat dan penghasilan dapat meningkat pula.
"Kemudian, bisa meningkatkan nilai ekonomi dan menyerap lapangan kerja, karena sekarang bak sampah hanya ada satu sampai tiga karyawan saja karena kesulitan modal dan operasionalnya," tutup Sandi.
Sumber: Okezone
Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support