Novel Baswedan - republika.co.id |
Seperti dilansir dari republika,co.id, Novel mengatakan, "Saya sebenarnya telah menerima informasi bahwa seorang jenderal kepolisian -- level tinggi dari jajaran kepolisian -- terlibat (dalam kasus penyiraman air keras). Awalya saya bilang itu informasi yang bisa jadi salah. Namun, kini sudah dua bulan lamanya dan kasus saya tak juga menemukan titik terang. Saya katakan, perasaan saya bahwa informasi itu bisa saja benar."
Taufik Baswedan melanjutkan, biasanya dalam kasus pidana, jika polisi mendengar ada informasi mengenai dugaan pelaku, polisi bisa langsung bergerak.
"Tapi kalau yang bersangkutan (diduga pelaku) dengan jenderal memang berani? Saya sendiri menyadari juga ini memang akan susah karena polisi banyak sekali intervensinya," ujarnya.
Ketika ditanya sejauh mana Novel mengetahui jenderal yang dimaksud, Taufik mengaku tidak tahu. Taufik juga menambahkan Polisi seharusnya yang lebih bisa mencari temuan tersebut tanpa harus diberi tahu terlebih dulu.
"Ini kan sebenarnya bukan masalah yang susah karena ada alat-alat buktinya, standardnya untuk perkara seperti ini maksimal seminggu pelakunya ditangkap, kalau enggak ya ini memperburuk citra Polri sendiri seakan-akan enggak bisa kerja," katanya.
Sumber asli : republika.co.id