February 4, 2018

5 Hasil Penemuan Ilmuwan Muslim Yang Telah Merubah Dunia

Penemu algoritma (foto: boombastis.com)

GIOnline - Di era modern ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya. Tak jarang perangkat teknologi seolah kemarin dianggap canggih, hari ini justru terasa ketinggalan zaman.

Berbicara tentang teknologi, tentu kita langsung terbayang ilmuwan-ilmuwan barat yang banyak melahirkan inovasi teknologi modern. Tapi sadarkan kita kalau ternyata peletak dasar ilmu pengetahuan dan teknologi modern justru berasal dari ilmuwan-ilmuwan Muslim. Berkat jasa merekalah wajah dunia yang kita tempati kini berubah menjadi lebih baik.

Dilansir dari boombastis.com, berikut 5 penemuan ilmuwan Muslim yang sukses merubah wajah dunia

1. Gaya hidup higienis dengan sabun
Ar-Razi penemu sabun (foto: boombastis.com)

Pola hidup higienis sudah dipraktekkan umat Islam sejak berabad-abad lalu. Pada abad ke-7 umat islam bahkan telah mengembangkan dan memanfaatkan sabun yang saat itu belum terpikirkan oleh peradaban lainnya. Dalam sebuah buku yang berjudul Technology transfer In Chemical Industries, Ahmad Y Al-Hassan mengemukakan,  Kota-kota besar seperti Nablus di Palestina serta Basrah dan Kufah di Irak, merupakan sentra penghasil sabun terbesar pada masa itu.

Salah seorang sarjana Muslim yang dikenal sebagai pencipta komposisi dan formula sabun adalah Ar-Razi yang berasal dari Persia. Tidak hanya itu, seorang ilmuwan yang bernama Abu Al-Qasim Al-Zahrawi atau dikenal sebagai Abulcasis, bahkan telah menulis kitab Al-Tasreef yang menjelaskan tata cara membuat ramuan untuk sabun.


2. Wewangian parfum sebagai kosmetik
Al-Kindi penemu parfum (foto: boombastis.com)
Selain sabun, di masa itu para intelektual muslim juga telah mengembangkan sebuah formula khusus sebagai cikal bakal parfum dan wewangian.  Penemuan tersebut dikembangkan oleh dua orang ahli kimia yang terkenal pada masa itu, yakni Jabir Ibnu Hayyan (721-815 M) serta Al-Kindi (805-873 M), dalam bukunya yang berjudul  Kitanb kImiya al- ‘ltr.

Jabir Ibnu Hayyan dikenal karena menciptakan beragam teknik khusus untuk membuat parfum. Seperti penyulingan (distilasi),penguapan (evaporation), dan penyaringan (filtrasi). Oleh Al-Kindi, teknik-teknik tersebut kemudian disempurnakan kembali. Hingga akhirnya, Ilmuwan Muslim asal Kufah, Irak , itu sukses menemukan 107 metode dan formulasi untuk membuat pafum dan alat-alat penunjangnya.

3. Pemberian Ijazah di Sekolah dan Universitas
Ijazah pertama (foto: boombastis.com)

Penting untuk diketahui bahwa lembaga-lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan universitas ternyata berasal dari Masjid. Di Masjidlah para anak-anak muda Muslim saat itu menuntut ilmu pengetahuan. Seiring perkembangan agama Islam yang semakin meluas dibangunlah madrasah sebagai institusi formal yang bisa digunakan belajar untuk murid-murid tersebut. Tercatat, pada tahun 859, dibangunlah sebuah universitas formal pertama di dunia yang bernama al-Qarawiyin, di kota Fez, Maroko.

Institusi pendidikan tersebut dibangun oleh seorang saudagar kaya yang bernama Fatima al-Fihri. Menurut UNESCO, selain menjadi universitas tertua dunia, lembaga pendidikan ini juga menjadi institusi resmi yang memberikan ijazah sebagai tanda kelulusan pada murid-muridnya. Tradisi yang berasal dari umat Islam ini, kemudian mulai diterapkan pada universitas di Bologna, Italia dan Oxford di Inggris yang dibangun pada abad 11 dan 12.

4. Sejarah komputer yang berasal algoritma
Penemu algoritma (foto: boombastis.com)

Al-Khawarizmi mungkin menjadi salah satu ilmuwan Muslim yang paling terkenal. Hidup pada tahun 780-850 di Persia dan Iraq, Muhammad Bin Musa al-Khawarizmi mengembangkan sebuah ilmu hitung yang bernama Al Jabar. Metode tersebut tertulis dalam bukunya yang fenomenal, Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala atau buku ringkas perhitungan Aljabar dan keseimbangan.

Makna Aljabar yang dalam bahasa Arab disebut al-jabr, mempunyai arti penyelesaian. Gerald de Cramona akhirnya menerjemahkan isi buku tersebut kedalam bahasa latin. Di daratan Eropa, dirinya al-Khawarizmi dikenal sebagai Algoritmi. Namanya pun sangat lekat dengan keberadaan teknologi seperti komputer saat ini. Tanpa algoritma mungkin komputer takkan pernah ada.

5. Ibnu al-Haytham penemu kamera foto
Penemu kamera pertama (foto: boombastis.com)

Sulit membayangkan bagaimana wajah dunia saat ini seandainya teknologi foto tidak pernah ditemukan. Tidak berlebihan jika kita memberikan applause yang besar kepada Ibnu al-Haytham. Ilmuwan Muslim tersebut berhasil mengembangkan konsep sebuah alat penangkap gambar. Dirinya fokus meneliti cara kerja cahaya untuk menangkap sebuah gambar.

Ia menemukan ketika lubang kecil ditempatkan pada bagian kotak yang kedap cahaya, maka cahaya tersebut akan terproyeksi ke dalam kotak melalui lubang tersebut. Dirinya juga menemukan fakta, semakin kecil lubang tersebut, maka kualitas gambar yang dihasilkan bisa lebih tajam. Hal ini mendorong dirinya untuk menciptakan kamera pertama yang mampu menangkap gambar secara tajam dan akurat.

Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support