Ustadz Abdul Somad (foto: politiktoday.com) |
Pada sabtu (23/12/17), beliau sampai di bandara Hongkong, ketika itu sudah ada beberapa petugas yang langsung memisahkannya dengan dua pengiringnya.
"Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Di antara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab," ujar Ustadz Abdul Somad.
Para petugas itu lantas menanyakan tentang identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa dia seorang pendidik Muslim yang sekolah di Mesir dan Maroko.
"Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," ungkapnya.
"Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hong Kong."
Sumber: merdeka.com