November 2, 2017

Tokoh Tiongha, Yang Ga Happy Alexis Tutup Ya Pelanggannya

Lieus Sungkharisma (foto: infomenia.net)
Gema Indonesia - Koordinator Tionghoa Anti Korupsi Lieus Sungkharisma memuji keputusan pemerintahan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga yang tidak memperpanjang izin usaha hotel alexis.


"Ini langkah hebat yang berani dari Pak Anies dan Bang Sandiaga. Ini luar biasa," ujar Lieus, seperti dilansir dari suara.com, Kamis (2/11/17).

Lieus meyakini keputusan pemerintah didukung oleh masyarakat. Menurutnya hanya mereka yang menjadi pelanggan alexis yang tidak mendukung keputusan tersebut.

"Saya yakin semua masyarakat Jakarta setuju langkah Gubernur. Ya, paling kalau nggak happy para pelanggan yang disana ya. Pasti nggak mau," kata Lieus.

Izin usaha Alexis sudah habis sejak per 29 Agustus 2017. Lalu, PT. Grand Ancol Hotel -- pengelola Alexis mencoba mengajukan perpanjangan izin usaha lagi.

Setelah dievaluasi dan berdasarkan sejumlah pertimbangan, pada Jumat (27/10/17), Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi mengeluarkan surat pemberitahuan kalau Pemerintah tak bisa memperpanjang izin.

Sumber: Suara
Share:

Unik, Wanita Ini Hamil Saat Hamil

foto: pinterest.com
Gema Indonesia - Seorang wanita asal California hamil lagi saat dia sedang hamil, dalam kasus yang sangat langka yang mengakibatkan dia mengandung "si kembar" dengan dua orang tua yang berbeda.

Wanita berusia 31 tahun, Jessica Allen, setuju untuk menjadi pengganti kehamilan bagi pasangan Cina yang dia temui melalui agen surrogacy di California selatan. Pada bulan April 2016, para dokter menggunakan fertilisasi in vitro untuk menghasilkan embrio bagi pasangan Cina itu, dan menanamkan embrio itu ke dalam rahim Allen.


Allen pun hamil dengan bayi pasangan lainnya, tapi pada usia enam minggu kehamilan, dia diberi tahu bahwa dia mengandung bayi kembar. Allen "sangat terkejut", dia percaya bahwa embrio pasangan Cina itu terbagi dua, membuat bayi yang dikandungnya menjadi kembar identik, katanya.

Sebulan setelah dia melahirkan kedua bayi tersebut, dia mengetahui bahwa "si kembar" tidak identik. Mereka tampak berbeda, dan tes DNA mengkonfirmasi bahwa satu bayi adalah anak biologis Allen dan bayi lainnya adalah anak pasangan Cina.

"Ternyata, dalam insiden medis yang sangat jarang disebut superfetasi, kami hamil secara alami setelah prosedur IVF,” ujar Allen.

Superfetasi berarti bahwa seorang wanita hamil saat dia hamil. "Ini sangat jarang, kurang dari selusin kasus superfetasi telah dilaporkan dalam literatur medis," kata Dr. Saima Aftab, direktur medis dari Pusat Perawatan Janin di Rumah Sakit Anak Nicklaus.

Biasanya, ketika seorang wanita hamil, beberapa proses biologis terjadi yang mencegahnya hamil untuk kedua kalinya selama kehamilan. "Tubuh wanita melepaskan hormon yang menghentikan ovulasi (pelepasan telur dari ovarium); sebuah "sumbat lendir" berkembang di serviks, yang mencegah sperma berjalan ke rahim; dan lapisan rahim berubah, sehingga menyulitkan embrio lain untuk ditanamkan," ujar Aftab.

Tapi dengan superfetasi, membuat seorang wanita terus berovulasi setelah dia hamil, dan ovariumnya melepaskan sel telur lain yang kemudian dibuahi, menghasilkan kehamilan kedua. "Penting untuk dicatat bahwa, dengan superfetasi, kedua janin memiliki usia gestasi yang berbeda, biasanya beberapa minggu," kata Aftab. Ini berbeda dengan kembar fraternal (kembar non-identik), di mana dua telur dibuahi pada saat bersamaan, dan janin memiliki usia gestasi yang sama.

Aftab mengatakan bahwa kemungkinan superfetasi lebih sering terjadi daripada yang dilaporkan; kondisinya mungkin tidak terdeteksi karena kedua janin begitu dekat usianya sehingga mereka dianggap kembar. "Hanya ketika dokter dapat mendeteksi perbedaan yang jelas dalam janin matang, atau ketika, seperti dalam kasus Allen, bayi memiliki orangtua yang berbeda (atau ayah yang berbeda), kasus ini lebih mudah dideteksi," tutur Aftab.


Allen mengatakan bahwa dia "terpana" saat mengetahui salah satu bayi itu miliknya. "Saya membawa anak saya sendiri, saya tidak tahu dia milik saya," ujar Allen.

Allen mengungkapkan bahwa dia mengalami pertarungan hukum yang rumit untuk mendapatkan hak asuh anaknya, yang secara hukum bukan anaknya saat dia lahir. Pada bulan Februari, Allen dan suaminya, Wardell Jasper, mendapat hak asuh anak mereka, yang mereka beri nama Maleakhi.

"Karena superfetasi sangat jarang, sulit untuk mengetahui apakah prosedur IVF, atau surrogacy, dapat mempengaruhi kemungkinan kondisi tersebut," ujar Aftab. Tapi ini bisa menjadi pertanyaan untuk penelitian selanjutnya.

Aftab mengingatkan agar kasus ini harus menjadi perhatian di antara organisasi dokter dan surrogacy. Dalam kasus surrogacy di masa depan di mana hamil kembar terjadi secara tidak terduga, "Akan menjadi kepentingan semua pihak untuk menyingkirkan superfetasi sesegera mungkin," ujarnya.

Sumber: Tempo
Share:

Perawatan Khusus, Rahasia Daging Sapi Seharga Rp 47 Juta Sepotong

Alexandre Polmard menghasilkan daging sapi termahal (foto: kompas.com)
Gema Indonesia - Alexandre Polmard, pemilik peternakan sapi di kota kecil saint mihiel, Lorraine, Prancis telah lama menghasilkan salah satu daging terbaik di dunia. Sepotong daging sapi yang berasal dari peternakannya bahkan dibanderol dengan harga 3000 euro atau sekitar Rp 47 juta. 

Polmard pun membeberkan bahwa perlakuan khusus yang diberikannya kepada sapi menjadi kunci penting dalam menghasilkan daging sapi yang berkualitas. 

''Sapi-sapi itu ada di ruang terbuka, baik itu padang rumput, hutan, dan kebun. Selain itu, ada pula tempat berteduh buat para sapi, baik saat hujan atau pun salju,'' ujar Polmard.


Tidak hanya itu, Polmard bahkan mengajak sapi-sapinya mengobrol. Hal ini dia lakukan agar sapinya tidak merasa stres. Menurutnya mengajak sapi berbicara dapat membuat mereka (sapi -red) merasa nyaman. Jika sapi merasa stres, maka hal itu akan berpengaruh daging. Dagingnya menjadi penuh lemak dan kehilangan keempukan dan rasanya. 

''Setiap rasa cinta dan kasih saya, yang kami berikan kepada semua sapi-sapi tersebut, akan terasa hingga ke atas piring saat Anda merasakan dagingnya. Mereka benar-benar unik,'' ujarrnya.

Bahkan daging sapi yang sudah dipotong juga tidak luput dari perawatan khusus. Polmard dan keluarga mengembangkan metode perawatan daging yang mereka sebut "hibernation". Dalam metode ini, daging sapi yang masih utuh dimasukan ke dalam ruangan dengan kipas yang terus berputar dengan kecepatan 120 kilometer per jam, dengan suhu ruangan mencapai -43 derajat celcius. Dengan metode ini, kata Polmard, daging dapat bertahan lebih lama dan tidak kehilangan kualitasnya.

Dalam satu pekan, peternakan Polmard hanya memotong empat sapi, dan hanya menjual daging sapi yang berumur 28 dan 56 hari. 

Sumber: Republika
Share:

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support