September 25, 2017

"Saya Pancasila, Saya Indonesia" Yang Asli Mendukung Nobar Film G30S/PKI

Pjs Bupati Gresik Akmal Boedianto dalam sambutannya sebelum pemutaran film G30S/PKI di Gedung Tri Darama Gresik (sumber foto: tribunnews.com)
Gema Indonesia - Akhir-akhir ini, film G30S/PKI kembali jadi perbincangan hangat. Hal ini tak lepas dari instruksi Panglima TNI yang memerintahkan jajarannya untuk nonton bareng film tersebut. Ternyata instruksi Panglima disambut dengan sangat antusias, bukan hanya dari dari kalangan TNI tapi juga dari masyarakat luas. Bahkan beberapa sekolah dan kelompok masyarakat juga banyak kembali menggelar nonton bareng film tersebut.

Tidak hanya itu, salah satu stasiun televisi nasional TVOne juga berencana menayangkan film pemberontakan PKI tersebut. Hal ini terlihat dari cuitan akun resmi TVOne di twitter.

"Jumat, 29 September pukul 21.30 WIB. Eksklusif hanya di tvOne #G30SPKITVONE," tulis akun TVOne di twitter.




Pengamat politik Ahmad Baidhowi mengatakan tentu ini akan mendapat perlawanan.

“Setelah adanya perintah nobar film G 30S PKI, muncul dengan sendirinya orang-orang yang menentangnya. Patut diduga, orang-orang ini simpatisan PKI. Rakyat bisa menilai sendiri siapa saja mereka, tanpa harus Panglima TNI menunjukkan orangnya,” ungkap Baidhowi, seperti dilansir dari jpnn.com (26/9/17).

Menurut Baidhowi, taktik Panglima TNI sangat efektif untuk memberikan informasi kepada rakyat pihak-pihak yang menjadi simpatisan PKI saat ini.

“Kalau Panglima menuduh simpatisan PKI tanpa bukti bisa saja dituntut. Tetapi, dengan orang-orang yang protes terhadap nobar, maka rakyat bisa menilai siapa saja simpatisan PKI itu,” jelas Baidhowi.




Baidhowi menilai, antusiasme nobar film G 30S PKI menunjukkan rakyat Indonesia percaya penuh kepada Panglima TNI.

“Langkah yang dilakukan Panglima TNI dengan mengajak nobar sudah sangat tepat di tengah krisis ideologi masyarakat,” jelas Baidhowi.

Menurut Baidhowi, nobar film G 30S PKI mewujudkan hubungan yang baik TNI dan rakyat.

“Rakyat bersama-sama dengan TNI nobar. Dan rakyat dengan antusias bergotong royong untuk nobar,” papar Baidhowi.

Selain itu, kata Baidhowi, cara Panglima TNI sangat efektif menumbahkan rasa cinta NKRI dan Pancasila tanpa harus menyatakan diri

“Saya Pancasila, Saya Indonesia”. “Yang biasa mengakui paling ber-Bhinneka Tunggal Ika dan membela Pancasila, tak ada suaranya untuk mendukung nobar film ini,” pungkas Baidhowi.

Sumber: jpnn.com


Share:

0 komentar:

Post a Comment

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support