January 26, 2018

Akibat Makan Ini, Sakit Keluarga Menderita, Otak Tumbuh Cacing, Ekonomi Keluarga Hancur Dan Menderita Penyakit Permanen

foto: erabaru.net
GIOnlineSaya adalah seorang dokter, dan yang akan saya bicarakan di sini adalah cerita mengerikan tentang tetangga saya.

Saya dari Jiangxi, Tiongkok. Penduduk di sini rata-rata suka makan kodok atau katak lembu dan sejenisnya.


Dan kebetulan tetangga saya sangat suka makan daging kodok. Setiap musim kodok, mereka sekeluarga selalu menyantap kodok, satu atau dua kali seminggu, dan terkadang mengundang saya untuk mencicipi kodok tumis pedas mereka. 


Namun tak disangka, gara-gara kodok tumis pedas ini, justru menghancurkan keluarga bahagia ini .


Setelah menyambut tahun baru kemarin, sekeluarga mereka mulai ditimpa dengan serentetan penyakit aneh.



Pertama adalah anak lak-lakinya yang akan segera ujian kelulusan. Bocah yang awalnya sehat-sehat saja tiba-tiba mengalami epilepsi, dan disertai sakit kepala paroksismal (serangan yang secara sering dalam waktu yang singkat), kejang-kejang.


Sementara ayah dari si bocah juga mual dan muntah-muntah tiga minggu kemudian setelah anaknya mengalami epilepsi, sakit kepala yang menyerang secara sering dan dalam waktu singkat, dan gejala koma mendadak.

Saat terjadi gejala pertama pada anak itu, mereka segera menemui saya, karena tahu saya adalah seorang dokter.


Tapi saya hanya bisa membantu saat epilepsy anaknya kambuh, sementara gejala lainnya saya juga tak berdaya.


Keluarga mereka pun panik, dan karena gejalanya sering kambuh, sehingga anak itu pun terpaksa berhenti sekolah. Sementara ayah si bocah juga menjalani rawat inap di rumah dan tidak bisa bekerja.


Hampir semua rumah sakit di Nanchang telah mereka datangi, dan kesimpulan pertama yang didapatkan adalah bahwa ayah dan anaknya itu menderita tumor otak.


Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, akhirnya ditemukan penyebabnya – penyakit yang dialami si ayah dan anaknya itu bukan tumor otak, tapi cerebral sparganosis yaitu penyakit parasit langka yang disebabkan migrasi larva plerocercoid.


Halaman Selanjutnya >>
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support