sumber foto: sinarharapan.co |
Dilansir dari jpnn.com (30/8/17), Bangladesh selama ini selalu menjadi tujuan pertama etnis Rohingya ketika terjadi konflik di Rakhine. Namun, pemerintah setempat juga terkesan setengah hati membantu.
Mereka beralasan kewalahan menampung para pengungsi itu. Sejak konflik di Rakhine terjadi pada awal 1990-an, Bangladesh menerima 400 ribu pengungsi Rohingya.
Meski Bangladesh ogah menerima, diperkirakan sekitar 5 ribu orang pengungsi berhasil masuk ke negara yang berbatasan langsung dengan Myanmar itu sejak situasi di Rakhine kembali memanas akhir pekan lalu.
Namun, kondisi mereka saat ini tak lebih baik dari di rumah. Karena tidak diterima di kamp-kamp pengungsian, sebagian besar pengungsi Rohingya mendirikan tenda seadanya di area yang belum pernah dihuni sebelumnya.
Alih-alih mati tertembus peluru Myanmar, mereka kini satu per satu tewas karena sakit. Setidaknya, ada enam orang yang dikonfirmasi sakit hingga berujung kehilangan nyawa setelah sampai di Bangladesh.
”Ini disebabkan karena mereka terkatung-katung di perbatasan sebelum bisa masuk Bangladesh. Mayoritas perempuan dan anak-anak,” ungkap salah seorang relawan.
0 komentar:
Post a Comment