March 2, 2017

Tarif Listrik Naik, Akankah Inflasi Melonjak?


Gema Indonesia - Pemerintah optimistis harga bahan pokok yang bergejolak atau volatile food tetap stabil, bahkan hingga Lebaran tahun ini. Meski begitu, di satu sisi pemerintah juga menyadari bahwa risiko lonjakan inflasi akan kembali datang dari penyesuaian tarif listrik 900 Volt Ampere (VA) tahap kedua yang dilakukan pada Maret dan Mei 2017 ini. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan bahwa angka inflasi tahun kalender 1,2 persen masih didorong oleh adanya penyesuaian tarif listrik di awal tahun. Tak hanya itu, inflasi tahun kalender juga disumbang oleh kenaikan tarif STNK pada Januari lalu. Meski begitu, Darmin yakin volatile good yang mengalami deflasi bisa menahan laju inflasi untuk beberapa bulan ke depan. 

 "Itu (inflasi kalender) karena Januari-nya lalu ada beberapa administered prices yang naik," ujar Darmin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (2/3). 

Darmin melanjutkan, sebetulnya raihan inflasi bulanan untuk Februari di angka 0,23 persen masih dalam rentang yang diharapkan. Ia mengacu pada angka inflasi yang tertuang dalam asumsi makro APBN 2017, sebesar plus minus 4 persen. Artinya, ungkap Darmin, batas yang ditoleransi setiap bulannya ada 0,3 persen. 

"Kalau pangan, Maret April tidak mengkhawatirkan. Walau cabai rawit dan bawang merah bisa tinggi atau naik sedikit. Namun perannnya tidak besar amat di sini," ujar Darmin. 

Sedangkan terkait penyesuan tarif listrik golongan 900 VA, Darmin mengaku bahwa pemerintah sudah memperhitungkan hal tersebut. Ia mengaku, pemerintah akan satu per satu mengurai risiko yang bisa menaikkan inflasi. "Satu-persatu lah kita soal ini (penyesuaian tarif listrik)," katanya. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, angka inflasi bulanan pada Februari membuat pemerintah memonitor adanya kemungkinan penurunan daya beli masyarakat. Alasannya, deflasi yang terjadi pada volatile food sekaligus bisa mengindikasikan adanya permintaan yang menurun di pasar. Sri menegaskan bahwa pihaknya tetap menjaga agas stabilitas harga di rentang yang aman dan di sisi lain daya beli masyarakat tetap terjaga. 

"Kita mungkin juga harus hati-hati kalau deflasi menyangkut nilai tukar petani berarti itu juga ada perlemahan masyarakat yang harus kita lindungi dari sisi daya belinya. Namun dari sisi keseluruhan inflasi kita terus berupaya agar yang disebut stabiliats harga-harga tetap terjaga dalam jangka waktu selama satu tahun ini," katanya.

Sumber: Republika

Share:

0 komentar:

Post a Comment

Daftar Berita

Blog Archive

Theme Support